Jumat, 14 November 2014

Asrama Tabalong Ngebolang ke Bukit Batas


Terasa sederhana tetapi jika dilakukan bersama maka akan lebih indah
Memang biasa tetapi jika dilakukan bersama maka menjadi luar biasa
Tiada keberhasilan tanpa adanya pengorbanan,  kebersamaan tak akan tercipta tanpa ada pengorbanan .

      Ya begitulah kira-kira yang terjadi selama ada diasrama  tekad teman-teman anggota Asrama Tabalong putra dan putri penghulu rasyid Banjarbaru perlu dihargai, ketika sudah mulai kaku diasrama maupun sedang jenuh dengan tugas kuliah perlu adanya perjalanan yang memacu semanganya kembali, seperti halnya kegiatan resmi kamipun mengawali dengan rapat umum anggota dan singkatnya diputuskan ngetrip tujuan ke Bukit Batas pada hari sabtu dan minggu 8/9 November 2014.
Teguh Dian Septiawan Senior ganteng dari asrama putra sekaligus ketuplak yang bertanggung jawab kepada seluruh anggota dengan membara mengajak kami melakukan perjalanan ke puncak bukit yang kala itu sedang booming.
Sebelumnya tentunya kegiatan ini disetujui oleh ketua asrama Putra periode 2014/2015 Puji Hariono dan ketua asrama Putri Maya Sari yang di dukung oleh anggota  Mapala, Mulia dan anggota KSR, Padri  memengingat mereka yang juga anggota asrama kami sudah biasa berkegiatan di alam bebas sehingga kami tak ragu untuk berangkat dengan membawa anggota hampir 20 orang.

Bukit batas terletak dikawasan Tahura, Aranio, Riam Kanan, jika berangkat dari Asrama sekitar 45 menit berkendara dengan rute pelabuhan riam kanan kemudian dilanjutkan menaiki kapal klotok dengan waktu tempuh sekitar 30 menit  ke pulau pinus.
Sesampainya di pulau pinus kami berjalan kaki dengan waktu santai sekitar satu jam untuk sampai kepuncak bukit batas.
Disamping itu perjalanan menuju puncak sekitar 60 menit dengan trek yang bagi kami orang awam sudah lumayan menguras tenaga, untungnya teman-teman dari asrama putra membeckup asrama putri yang kelelahan membawa peralatanya sendiri, Semangat demi semangat kami berikan kepada teman-teman yang kala itu sudah mulai kelelahan namun disitu terlihat mereka  membuktikan kerjasama dan kesetiaan kawan ditubuh anggota kami.
Singkat cerita sesampainya dipuncak kami disambut pemandangan yang menakjubkan sehingga yang tadinya kelelahan kami terbayar dengan pemandangan yang indah dipuncak dan tak kami siakan untuk berfoto menggunakan jurakan (Tongsis) yang sengaja kami  bawa dari asrama.

Suasana agak memang hiruk pikuk oleh ratusan  pengunjung, dimana-mana sudah ada tenda yang berdiri untungnya kami lebih siang datang sehingga lahan kami cukup luas selain itu Untuk tidur asrama puteri ditenda sedangkan putera di luar dengan terpal mengingat asrama putra terbiasa begadang fisik mereka lebih tangguh dan tahan banting.
Tujuan kegiatan kami ialah mengadakan  (Makrab) antara anggota asrama putra maupun putri yang diselingi roti dan kacang yang kami bawa dari asrama, selain itu kopi pahit buatan Mulia menambah melek teman-teman yang kala itu bernyanyi diiringi alunan gitar dengan nada agak sumbang mampu memecah suasana malam itu merekapun melanjutkan bernyanyi hingga larut malam hingga tak ada yang sadarkan diri sampai pagi menampakan diri.
Pagi sekitar pukul tujuh kami mempacking peralatan dan turun gunung bersama-sama dan tentunya kami juga mempacking sampah bekas makanan kami untuk dibawa kebawah.
kamipun kembali dengan selamat tanpa ada yang kurang satupun. Misi Berhasil!!
Tunggu cerita next trip berikutnya dari asrama Tabalong penghulu Rasyid Banjarbaru.(Ceker) 


























1 komentar:

  1. Pabila sanak ada penerimaan sagan kamar putri,, lawas sudah unde mahadangi sanak ai,, -_-,,

    BalasHapus